Review Film Where Hands Touch (2018) Subtitle Indonesia
Where Hands Touch adalah film drama romantis yang disutradarai oleh Andrea Arnold. Film ini berlatar belakang Perang Dunia II dan menceritakan kisah cinta yang terhalang oleh situasi politik yang keras di Jerman pada masa itu.
Sinopsis
Cerita ini berfokus pada Leyna, seorang gadis muda yang lahir dari ibu Jerman dan ayah Afrika. Leyna hidup di Jerman selama masa kekuasaan Nazi. Karena darah Afrika yang mengalir dalam tubuhnya, ia sering mengalami diskriminasi. Selain itu, ia juga harus menghadapi kenyataan bahwa ia seorang Yahudi di bawah rezim yang sangat membenci orang-orang Yahudi.
Suatu hari, Leyna bertemu dengan Lutz, seorang pemuda Jerman yang menjadi bagian dari partai Nazi. Meski berasal dari latar belakang yang berbeda, keduanya mulai jatuh cinta. Namun, hubungan mereka sangat berbahaya karena bertentangan dengan pandangan dan aturan yang berlaku di Jerman saat itu. Cinta mereka terhalang oleh kebijakan rasis dan kerasnya rezim Nazi.
Tema Utama
Salah satu tema utama dalam film ini adalah diskriminasi. Film ini menggambarkan bagaimana ras dan identitas seseorang dapat menentukan kehidupan mereka, terutama dalam konteks kekejaman perang dan kebijakan rasis Nazi. Leyna, yang lahir dari campuran ras, harus berjuang untuk bertahan hidup di dunia yang membenci orang seperti dirinya.
Film ini juga mengangkat tema cinta terlarang. Cinta antara Leyna dan Lutz adalah bentuk perlawanan terhadap kebencian yang menguasai zaman itu. Meskipun penuh rintangan, cinta mereka memberikan harapan di tengah kekejaman perang.
Akting dan Karakter
Amandla Stenberg, yang memerankan Leyna, menunjukkan kemampuan akting yang kuat. Ia berhasil menggambarkan ketegangan dan kebingungan yang dialami oleh gadis muda yang hidup di tengah situasi berbahaya. George MacKay, yang memerankan Lutz, juga memberikan penampilan yang mengesankan sebagai pemuda yang terjebak di antara kewajiban negara dan perasaan pribadinya.
Sinematografi
Film ini memiliki visual yang kuat. Pengambilan gambar menggambarkan kota Berlin yang indah namun penuh ketegangan. Suasana film ini sangat mendalam, memadukan keindahan dengan ketegangan zaman perang yang sangat keras.